Rektor IAIN Bengkulu Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, MH Penuhi Undangan ke Malaysia

Rektor IAIN Bengkulu Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, MH Penuhi Undangan ke Malaysia

\"pertemuan\"Penang, Malaysia -- Demi meningkatkan Mutu dan Kualitas IAIN Bengkulu, Rektor IAIN Bengkulu Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, MH pada tanggal 6 oktober kemarin memenuhi undangan dari beberapa institusi di Malaysia. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pertemuan dengan beberapa pejabat Universiti Sains Malaysia; Prof.Dr. Khairul Nizam, (Dean of School of Educational Studies), Prof.Kamarul Kabilan (Deputy Dean) dan Associate Prof.Dr. Mohd.Jafre bin Zainol Abidin (Senior Lecturer).

Kegiatan tersebut dibingkai dalam bentuk makan malam bersama dan pembicaraan beberapa program yang sekiranya dapat meningkatkan kualitas IAIN Bengkulu kedepannya, diantaranya adalah pertukaran mahasiswa dalam praktek kerja lapangan segera dilaksanakan pada tahun depan, program mentoring professor untuk dosen-dosen senior yang ada di IAIN Bengkulu, peningkatan publikasi dijurnal bereputasi internasional bagi dosen-dosen IAIN Bengkulu dan kerjasama dibidang pengembangan kualitas management pendidikan tinggi standar internasional.

Kegiatan selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober lalu, Yaitu Diskusi Publik dan seminar kebangsaan Persatuan Indonesia di perantauan yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universiti Sains Malaysia, yang di dukung oleh Tim Ansyitah Utara Malaysia dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Penang. Dalam kesempatan ini, Rektor IAIN bertindak sebagai pembicara utama bersama Prof. Dr. Muhammad Syafi\'i yang merupakan Dosen College of Law, Universiti Utara Malaysia. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bapak Konjen RI Penang, Iwansyah Wibisono dan dihadiri juga oleh beberapa tokoh penting diantaranya Dato\' Trisya Devi Arfandi sebagai President Perhimpunan Masyarakat Indonesia (Permai) Utara Malaysia, Associate Professor Dr. Revani Ahmad sebagai Peneliti Kajian Nusantara dan Hubungan Internasional di Universiti Sains Malaysia sekaligus penasihat PPI USM, Khozaeni Ahmad sebagai tokoh paguyuban masyarakat Indonesia di Malaysia Utara, Ketua PCINU Malaysia dan Fania Dwi Utami (Ketua PPI USM).

Seminar kebangsaan ini membahas beberapa hal penting diantaranya tentang peran masyarakat Indonesia di Malaysia, gagasan pergantian Buruh Migran Indonesia (BMI) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menjadi Rakyat Indonesia yang bekerja diluar Negeri (RIBLU) dan beberapa problematika yang terjadi di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan masyarakat Indonesia lintas profesi yang ada di Malaysia. Beberapa hari setelahnya Profesor Sirajuddin juga di undang untuk memberikan Kuliah Subuh disalah satu pondok pesantren terbesar di Negeri Penang, yaitu Yayasan pesantren An Nahdoh dengan difasilitasi oleh Permai Utara Malaysia. Setelah kegiatan tersebut, Rektor langsung dijamu makan pagi oleh pimpinan yayasan An Nahdoh yaitu Tuan Guru Muthalib bin Haji Makruf dirumah beliau yang terletak didalam pesantren. Tuan Guru Muthalib merupakan sosok ulama kharismatik Malaysia yang tergabung dalam Majlis Ulama Malaysia, selain itu beliau juga sebagai salah satu tokoh penggerak ekonomi syariah umat diMalaysia, sehingga ciri khas pesantren yang beliau pimpin adalah selain para santrinya yang hafidz Qur\'an, juga berjiwa wirausaha, siap menghadapi umat dan cakap dalam berdakwah.

Dalam kesempatan itu Profesor Sirajuddin juga membicarakan peluang kerjasama antara Yayasan An Nahdoh dengan IAIN Bengkulu, terutama kesempatan santri lulusan An Nahdoh untuk melanjutkan kuliah di IAIN Bengkulu. Terakhir Rektor IAIN Bengkulu juga menyempatkan diri untuk berkeliling pesantren dan melihat beberapa unit bisnis yang ada didalamnya seperti hotel,restoran, mini market,tour & travel, laundry, barber shop, persewaan gedung dan lain-lain. Rektor IAIN Bengkulu juga berkesempatan untuk mengunjungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang,Malaysia, dalam rangka menghadiri Indonesia Food Bazaar. Sebagai komitmen dari kegiatan- kegiatan yang telah dilakukan, kunjungan Rektor kali ini diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang pengembangan riset, pendidikan, pengabdian dan budaya bersama lembaga-lembaga terkait. Berbagai langkah cepat ini dilakukan IAIN Bengkulu demi meningkatkan kualitas Lembaga dan demi mencapai Alih status dari IAIN Bengkulu menjadi UIN Bengkulu (any)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: